UAMNU 2025 Madrasah Digital
MI Hidayatul Athfal Gelar Ujian Akhir Madrasah NU (UAMNU) pada 10–17 April 2025
MI Hidayatul Athfal kembali menyelenggarakan kegiatan penting dalam kalender pendidikan tahunan, yaitu Ujian Akhir Madrasah Nahdlatul Ulama (UAMNU), yang dilaksanakan selama satu pekan penuh mulai tanggal 10 hingga 17 April 2025. Pelaksanaan ujian dimulai setiap harinya pada pukul 07.30 hingga 11.00 WIB, melibatkan seluruh siswa kelas VI sebagai peserta. Kegiatan ini berlangsung dengan tertib dan penuh antusias, baik dari peserta didik maupun dewan guru yang mendukung sepenuhnya kelancaran jalannya ujian.
UAMNU merupakan salah satu bentuk evaluasi akhir pembelajaran bagi siswa tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) di bawah naungan Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama. Ujian ini bertujuan untuk mengukur kompetensi akhir peserta didik dalam berbagai mata pelajaran yang telah dipelajari selama enam tahun terakhir, baik dari aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Berbeda dari ujian akhir reguler lainnya, UAMNU memiliki kekhasan dalam menekankan nilai-nilai keislaman, akhlakul karimah, serta keaswajaan yang menjadi ciri khas pendidikan di lingkungan NU.
Pelaksanaan UAMNU di MI Hidayatul Athfal tahun ini mencakup berbagai mata pelajaran, baik umum maupun agama. Di antara mata pelajaran yang diujikan adalah Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, PKN, serta pelajaran khas madrasah seperti Fiqih, Aqidah Akhlak, Al-Qur’an Hadits, SKI (Sejarah Kebudayaan Islam), dan tentu saja Aswaja (Ahlussunnah wal Jama'ah). Kehadiran ujian Aswaja menjadi sangat penting karena merupakan identitas utama dari sistem pendidikan di bawah NU yang mengedepankan ajaran Islam moderat, toleran, serta menghargai tradisi.
Ujian Aswaja menjadi salah satu mata pelajaran wajib yang diujikan dalam UAMNU. Materi Aswaja mencakup pengenalan prinsip-prinsip dasar ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah seperti tawassuth (moderat), tasamuh (toleransi), tawazun (seimbang), dan i’tidal (tegak lurus/keadilan). Siswa juga diuji pemahamannya terhadap tokoh-tokoh ulama NU, sanad keilmuan, serta praktik amaliyah seperti tahlil, maulid, dan istighotsah yang mencerminkan budaya Islam Nusantara. Dengan adanya ujian ini, madrasah berharap para siswa tidak hanya memahami ajaran secara teori, tetapi juga mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Kepala MI Hidayatul Athfal, pelaksanaan UAMNU tahun ini berjalan dengan lancar dan tertib berkat persiapan yang matang sejak jauh-jauh hari. Ia menyampaikan bahwa panitia internal madrasah telah bekerja keras untuk menyiapkan ruang ujian, logistik, hingga jadwal yang tidak bentrok dengan agenda pendidikan lainnya. Tidak hanya itu, para guru pembimbing juga turut aktif dalam memotivasi siswa agar mengikuti ujian dengan sungguh-sungguh dan percaya diri. Dalam konteks Aswaja, guru-guru memberikan pembekalan khusus agar siswa dapat memahami nilai-nilai ke-NU-an secara utuh dan kontekstual.
Para siswa kelas VI yang mengikuti UAMNU tampak antusias namun juga serius dalam menghadapi ujian. Beberapa dari mereka mengaku telah melakukan berbagai persiapan sejak awal semester, seperti mengikuti kelas tambahan, belajar kelompok, serta memanfaatkan waktu luang untuk memperdalam materi pelajaran—terutama pelajaran Aswaja yang sering dikaitkan langsung dengan praktik ibadah dan keseharian di lingkungan keluarga maupun masyarakat. Dukungan dari orang tua pun turut memberikan semangat tersendiri bagi siswa agar mampu menghadapi ujian ini dengan baik.
UAMNU bukan hanya menjadi ajang evaluasi akademik semata, tetapi juga menjadi momen penting untuk membentuk karakter dan mental siswa menjelang jenjang pendidikan berikutnya. Melalui pelaksanaan ujian ini, siswa dilatih untuk jujur, disiplin, dan bertanggung jawab terhadap proses yang mereka jalani. Nilai-nilai ini sangat ditekankan dalam ajaran Aswaja, yang mengajarkan pentingnya adab dan akhlak sebelum ilmu. Dengan demikian, UAMNU menjadi bagian dari upaya membentuk generasi penerus bangsa yang cerdas sekaligus berakhlak mulia.
Setelah seluruh rangkaian UAMNU selesai dilaksanakan pada 17 April 2025, pihak madrasah akan melakukan proses koreksi dan rekapitulasi nilai secara transparan dan profesional. Hasil ujian ini nantinya akan menjadi salah satu komponen penting dalam menentukan kelulusan siswa dari MI Hidayatul Athfal, bersamaan dengan penilaian harian, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester sebelumnya. Diharapkan, melalui proses yang menyeluruh ini, setiap lulusan MI Hidayatul Athfal dapat melanjutkan ke jenjang berikutnya dengan bekal ilmu yang kuat dan karakter yang kokoh.
Sebagai bagian dari ekosistem pendidikan Nahdlatul Ulama, MI Hidayatul Athfal terus berkomitmen untuk menjaga mutu pendidikan sekaligus memperkuat identitas keislaman yang rahmatan lil ‘alamin. UAMNU bukan sekadar ujian akhir, melainkan bagian dari perjalanan panjang pendidikan yang menanamkan nilai-nilai kebangsaan, keagamaan, dan kemanusiaan. Termasuk melalui pelajaran Aswaja yang menjadi garda depan dalam menjaga moderasi beragama. Dengan pelaksanaan UAMNU yang sukses ini, MI Hidayatul Athfal berharap dapat melahirkan generasi penerus yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga unggul secara spiritual dan sosial.
Post a Comment for "UAMNU 2025 Madrasah Digital "
Terima kasih atas kunjungan anda, jika ada ketidaknyamanan dari blog ini kami mohon maaf. kami akan melayani dengan sepenuh hati