Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Biografi Nabi Muhammad SAW

 

Nabi Muhammad SAW lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Gajah di Makah. Beliau adalah putra Abdullah bin Abdul Muthalib yang bekerja sebagai pedagang, sedangkan ibunya bernama Aminah binti Wahab.

Dari garis keturunan ayah, beliau merupakan keturunan Bani Hasyim, dan pihak yang bertanggung jawab atas pemeliharaan Kabah. Silsilah Nabi Muhammad juga sampai pada Nabi Ibrahim AS.

Nabi Muhammad terlahir sebagai anak yatim. Karena ayah beliau meninggal dunia dua bulan sebelum beliau  lahir saat sedang melakukan perjalanan bekerja menjadi berdagang. Ketika beliau masih usia anak-anak, ibu beliau wafat karena sakit. Beliau akhirnya diasuh oleh kakeknya yang bernama Abdul Muthalib.

Setelah dua tahun dibesarkan, giliran kakeknya yang menyusul wafat karena usia sudah tua, sehingga Nabi SAW kemudian dirawat oleh pamannya yang bernama Abu Thalib. Sejak belia, beliau menggembala kambing, kemudian mengikuti jejak pamannya sebagai saudagar/pedagang.

 

Beliau Dapat Gelar Al Amin

Jauh sebelum beliau menjadi seorang rasul dan nabi, Nabi Muhammad telah menunjukkan kualitasnya sebagai manusia yang berakhlak baik. Para penduduk Makah memberikan gelar Al Amin atau orang yang dapat dipercaya atas kepribadiannya. Karena beliau sangat jujur dalam berdagang dan berperilaku.

Dalam sebuah buku Manajemen Bisnis Syariah tulisan Ali Hasan, Nabi Muhammad SAW digambarkan seorang yang sangat baik dan jujur. Beliau selalu menepati janji dan mengantarkan barang dagangannya sesuai dengan kualitas yang diminta pelanggan atau pembeli.

Wahyu Pertama kali Nabi Muhammad SAW

Pada suatu hari, Rasulullah SAW bermimpi bertemu Malaikat Jibril datang kepadanya. Beliau kemudian menyendiri di Gua Hira untuk munajat atau berdiam diri.

Saat itulah Jibril datang menyampaikan wahyu Allah kepada Nabi Muhammad SAW. Wahyu tersebut terdapat dalam surah Al-Alaq ayat 1-4 yang berbunyi:

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ◌ اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ◌ الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ◌ عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

 

Artinya : “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang mengajar (manusia) dengan merantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-Alaq, ayat 1-4).

Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 17 ramadhan 611 M. Waktu itu usia Nabi Muhammad SAW berumur  40 tahun dan 6 bulan 12 hari. Sejak saat itu, beliau mengemban menyiarkan agama islam untuk membawa kabar gembira (bashiran) dan peringatan (nadhiran) kepada umat manusia.

 

Beliau Mulai Berdakwah Nabi Muhammad SAW

Ajaran yang di bawa dan disampaikannya Nabi Muhammad SAW sangat bertentangan dengan yang selama ini dianut oleh masyarakat mekah. Di kota Makkah memang ada sejumlah kecil pemeluk-pemeluk agama seperti agams Kristen/katolik dan Yahudi. Namun secara umum bangsa Arab pada waktu itu tidak memiliki agama tertentu selain menyembah berhala. Dan yang paling membenci adalah kaum kafir Quraisy.

 

Beliau memahami betul dengan tantangan yang dihadapinya saat itu. Oleh sebab itu Nabi Muhammad melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi kepada keluarga dan teman-teman dekatnya. Seperti istri, budak dan lain lain.

Adapun para pengikut pertama yaitu istrinya siti Khadijah, Ummu Aiman, Ali bin Abu Thalib, Abu Bakar Al-Shiddiq dan Zaid bin Haritsah, abu bakar dll.

Selama tiga tahun dakwah sembunyi-sembunyi pengikut Nabi Muhammad SAW makin bertambah jumlahnya. Akhirnya setelah tiga tahun tersebut, Rasulullah diperintahkan Allah SWT untuk berdakwah secara terbuka. Sasaran dakwahnya kini bukan hanya kerabat dekatnya saja, tetapi masyarakat luas seperti ke kaum Quraisy.

Perintah tersebut ada di dalam Alquran surah Al-Hajr, yaitu:

“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.” (QS. Al-Hajr: 94).

Menjadi Panglima Perang yang Perkasa dan bersahaja

Perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan ajaran agama Islam menghadapi banyak penolakan sampai terjadinya peperangan dan pengusiran. Dalam setiap peperangan, beliau selalu tampil sebagai panglima yang perkasa dan bersahaja. Karena Rasulullah SAW selalu memegang teguh apa yang diperintahkan Allah kepadanya. Sehingga dalam peperangan Nabi Muhammad sangat bijaksana dan tidak memiliki sifat dendam kepada lawan perangnya.

disebutkan dalam surah al-Baqarah ayat 190 yang artinya “Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.”

Perang Badar merupakan salah satu pertempuran atau perang terbesar yang terjadi pada 17 Ramadhan tahun 2 Hijriah. Dikutip dari Muhammad Zulfahnur Hilmi Rahmadani dalam Pengaruh Perang Badar Terhadap Eksistensi Kaum Muslim Di Madinah (2 H / 624 M), setelah kemenangan umat Islam di Perang Badar, posisi Rasulullah SAW semakin diperhitungkan dan sangat dihormati. Sehingga akhirnya banyak yang masuk Islam

Selain itu, ghanimah atau (harta rampasan perang) yang didapatkan juga sangat membantu sistem perekonomian untuk kaum Muslim di Madinah. Dengan berkembangnya stabilitas politik dan ekonomi, dakwah Rasulullah SAW untuk menyebarkan agama Islam pun makin mudah dilaksanakan dan diminati masyarakat.

Pada 29 Shafar tahun 11 Hijriah, Nabi Muhammad SAW mengalami sakit yang parah. Beliau merasa mengetahui ajalnya semakin dekat, beliau berwasiat kepada para sahabat dan pengikutnya untuk bertakwa kepada Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda, “Aku berwasiat kepada kamu semua agar bertakwa kepada Allah SWT karena aku akan meninggalkan dunia yang fana ini. Hariini adalah hari pertamaku memasuki alamakhirat, dan sebagai hari terakhirku berada dialam dunia ini.”

Nabi Muhammad SAW adalah manusia yang baik dan berhati mulia, hingga malaikat maut tidak mampu untuk mencabut nyawanya. “Saya datang untuk ziarah sekaligus mencabut nyawa. Jika tuan izinkan akan saya lakukan. Jika tidak, saya akan pulang.”

Rasulullah tetap memilih untuk bertemu dengan Penciptanya (Allah SWT). Pada akhirnya Nabi Muhammad SAW wafat di usia 63 tahun pada hari Senin, tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11 H atau 8 Juni 632 M.

 

 

Post a Comment for "Biografi Nabi Muhammad SAW"